someone saw this!

Monday, August 17, 2015

Karena resiko sebuah pacaran hanyalah putus
Sedangkan resiko sebuah pernikahan adalah penerimaan seumur hidup.

Choose wisely, because you only have one chance.

Sunday, August 16, 2015

Nasionalisme

Nasional is me, sebuah buku best seller karya pandji pragiwaksono. Buku yang bagus, tapi bukan topik gw hari ini.

Menyambut hari kemerdekaan Indonesia yang ke 70, gw lebih pengen membahas tentang nasionalisme itu sendiri, yaitu tentang kecintaan kita pada si negara, pada lambang nya, pada dasar negaranya, bhinneka tunggal ika, merah putih bendera nya, dsb. Mungkin lu bukan penikmat politik, atau mungkin lu benci sama pemerintah. That's fine! Karena nasionalisme bukan itu, tapi mencintai INDONESIA itu sendiri.

Mungkin karena lama tinggal di Tiongkok, gw selalu ngerasa rakyat Tiongkok itu punya rasa nasionalisme yang tinggi. Mereka cinta banget sama negara mereka, mulai dari bendera nya, bahasa nya, budaya nya, bahasa nya, mereka bangga dengan apa yang mereka punya, mereka bangga dengan pariwisata mereka yang sebenarnya biasa aja. 😆

Gw bukan lagi ngomongin soal korupsi, gw tahu itu terjadi di semua negara, dan itu jelas menunjukan kebencian kita pada negara kita. Tapi ini tentang cinta, tentang betapa bangganya kita terhadap bumi pertiwi.

Dan setelah 4 tahun gw menjalani hidup di Tiongkok rasa nya gw tahu rahasia kecintaan mereka. Saat Indonesia harus "memaksa" rakyat nya 2 jam dijemur untuk upacara, RRT malah memberikan hari libur nasional selama 7 hari penuh untuk 国庆节 atau hari nasional.

Gw memang belum pernah membuat survey secara langsung. Tapi gw yakin ada kaitan nya antara libur 7 hari vs libur 1 hari dengan kecintaan terhadap negara. Karena sesungguhnya rasa bangga dan rasa cinta ga akan pernah bisa dipaksakan. Bukan tentang menaikan tangan memberi hormat karena disuruh yang akan membuat kita cinta akan negeri ini, bukan prestasi orang lain yang seharusnya membuat kita bangga akan negeri ini, tapi kesadaran bahwa Indonesia adalah bagian dari kita yang akan selalu ada dan berjalan bersama kita yang membuat kita punya nasionalisme.

Because at the end, nasional-is-me

Happy 70th birthday for my lovely nation, INDONESIA!

Saturday, August 15, 2015

Bhinekka tunggal ika?

Kembali lagi gw bahas politik dan unpopular opinion! :D

Topik kali ini gw terinspirasi setelah mendengarkan salah satu radio bisnis Jakarta yang kebetulan mengundang salah seorang pakar komunikasi politik, Prof. Cipta Lesmana.

Saat itu, topik yang sedang dibahas adalah toleransi beragama. Lebih spesifik lagi membahas soal perseteruan yang terjadi di papua.

Gw harus jujur, gw memang ga menaruh perhatian mendalam pada berita yang satu ini, karena menurut gw media akan selalu "menggoreng" berita-berita berbau sara seperti ini sampai garing tak terkira. Gw sadar, dengan pengetahuan yang ga dalam, gw sebenarnya ga punya hak untuk mengomentari tentang berita ini. Maka dari itu, gw hanya akan komentar tentang pernyataan dari sang profesor yang kurang lebih seperti,

"Salah satu harus mengalah, kalau KKR berkata acara sudah direncanakan sejak lama, tanggal idul fitri itu sudah ada sejak 7-8 bulan yang sebelumnya. Tercetak sejak oktober tahun sebelum nya sesuai kalender untuk tahun terkait. Kenapa tidak KKR mengalah untuk mundur 1 atau 2 hari, demi mencegah konflik yang terjadi"

Yup, gw memang umat nasrani dan mungkin aja gw berat sebelah dan mendukung KKR. Asumsi yang sangat manusiawi kok. :)

Tapi pada akhirnya, gw setuju kok dengan pak Prof, idul fitri memang sudah tertanggal lebih dulu. Walau tentu kalau ada permasalahan penyewaan gedung atau makanan, siapa yang menyewa duluan menjadi prioritas. Tapi ini kan tentang peribadatan. Tentang bahwa kawan umat muslim ingin melakukan shalat ied, dan umat nasrani ingin KKR. Kawan-kawan muslim akan selalu menunaikan shalat ied di masjid, dan umat kristen tidak akan pernah menjalankan KKR di dalam masjid kan?

Kalau keadaan nya begitu, terus kenapa salah seorang harus mengalah?

Kenapa tidak mungkin untuk umat muslim beribadah dan umat kristen beribadah dalam waktu yang bersamaan?

Bukan nya ini yang namanya toleransi?

Bukan nya ini sebenarnya artinya bhinekka tunggal ika?

Thursday, August 06, 2015

Basa basi

Ada 2 alasan kenapa orang basa basi demi membangkitkan topik.

1. Suasana awkward dan ga menyenangkan, sehingga bicara akan terkesan lebih cair. Sambil berharap basa basi akan berkembang jadi topik utama.

2. Gua kangen setengah mati dengan lu, gua mau chat sepanjang hari dengan lu, tapi ga tahu apa yang bisa gua ungkapkan karena lu hanya teman yang gua idamkan, dan kata "kangen" akan membuat suasana awkward tak terbanyangkan yang membuat gw perlu basa basi lebih lanjuy.

cerita dari gunung

It's the name of my blog and the reason was very simple as this blog was made during my time in chongqing, the mountain city. But after ...