Kembali lagi gw bahas politik dan unpopular opinion! :D
Topik kali ini gw terinspirasi setelah mendengarkan salah satu radio bisnis Jakarta yang kebetulan mengundang salah seorang pakar komunikasi politik, Prof. Cipta Lesmana.
Saat itu, topik yang sedang dibahas adalah toleransi beragama. Lebih spesifik lagi membahas soal perseteruan yang terjadi di papua.
Gw harus jujur, gw memang ga menaruh perhatian mendalam pada berita yang satu ini, karena menurut gw media akan selalu "menggoreng" berita-berita berbau sara seperti ini sampai garing tak terkira. Gw sadar, dengan pengetahuan yang ga dalam, gw sebenarnya ga punya hak untuk mengomentari tentang berita ini. Maka dari itu, gw hanya akan komentar tentang pernyataan dari sang profesor yang kurang lebih seperti,
"Salah satu harus mengalah, kalau KKR berkata acara sudah direncanakan sejak lama, tanggal idul fitri itu sudah ada sejak 7-8 bulan yang sebelumnya. Tercetak sejak oktober tahun sebelum nya sesuai kalender untuk tahun terkait. Kenapa tidak KKR mengalah untuk mundur 1 atau 2 hari, demi mencegah konflik yang terjadi"
Yup, gw memang umat nasrani dan mungkin aja gw berat sebelah dan mendukung KKR. Asumsi yang sangat manusiawi kok. :)
Tapi pada akhirnya, gw setuju kok dengan pak Prof, idul fitri memang sudah tertanggal lebih dulu. Walau tentu kalau ada permasalahan penyewaan gedung atau makanan, siapa yang menyewa duluan menjadi prioritas. Tapi ini kan tentang peribadatan. Tentang bahwa kawan umat muslim ingin melakukan shalat ied, dan umat nasrani ingin KKR. Kawan-kawan muslim akan selalu menunaikan shalat ied di masjid, dan umat kristen tidak akan pernah menjalankan KKR di dalam masjid kan?
Kalau keadaan nya begitu, terus kenapa salah seorang harus mengalah?
Kenapa tidak mungkin untuk umat muslim beribadah dan umat kristen beribadah dalam waktu yang bersamaan?
Bukan nya ini yang namanya toleransi?
Bukan nya ini sebenarnya artinya bhinekka tunggal ika?
No comments:
Post a Comment