suatu hari yang cerah, langit biru, awan putih, sapi minum air dan bukan minum susu.
*kring*
"halo"
"apa betul ini dr. Yusak"
"ia betul darimana ya?"
"ini dengan Mr. I kita dari PT. *** dengan produk nya **, we are hoping to consult about a few things. apakah kita bisa ngobrol sebentar ga ya dok? di kantor kami di slipi"
"hmm sure will schedule it out"
And so we met lor.
Gw datang tanpa ada ekspektasi banyak, kalau bisa membantu dengan ilmu gw kenapa ga, dibayar ga dibayar gw sih masih santai, cuma siapa sangka kalau ternyata di pertemuan pertama tiba-tiba gw disodorkan offer, dan angkanya ga buruk pula! ada kenaikan yang lumayan dari sejak gw probation, dan setelah probation ada kenaikan lagi 20~30% yang jujur sangat bikin gw contemplated.
And after a rough discussion with my mentor, family, fiancee, and all, I chose to try the opportunity. I mean, it is a startup company with a lot of risks and flaws here and there but it sounds fun, sounds like I could learn a lot. and learnt a lot I did.
It was rough and tough awalnya, gw di plot menjadi bagian dari IT team, (let me repeat that, IT! I! T!) gw merasa sebagai tech savvy, tapi kan ga paham codingan juga, struktur data juga gatau, memang posisi gw lebih ke arah UI/UX, algoritma secara medis nya, tapi kan tetap perlu ngobrol sama rekan-rekan sekalian dengan bahasa yang mereka mengerti. But things went better, lama kelamaan proses adaptasi semakin terasa ringan, gw semakin bisa ngobrol, semakin snappy dengan kerjaan nya, dan the best thing, gw dibawah kepemimpinan a really smart guy from negeri jiran.
menempuh pendidikan di Singapore dengan pengalaman kerja disana sang VP membawa culture yang mencambuk kita semua, gw melihat sendiri improvement yang terjadi dari team dan personal masing-masing, my focus shifted untuk dapat menyerap ilmu dia sebanyak-banyaknya. ga cuma masalah teknis, tapi pola pikir dia sangat intrigued me sih. And I naively thought semua akan berjalan mulus, dan lupa bahwa negara api akan menyerang.
Covid-19 lebih dari sekedar singgah ke Indonesia, ekonomi terdampak, perusahaan goyang. hasilnya? perusahaan menyatakan ga sanggup membayar gw lagi. never said I was laid off though, tapi gw izin untuk cari kerja baru. Mr. I tried his best to save all of the employee kok, I knew dia personally recommending everyone to other companies. But it is what it is..
alhasil gw menganggur 2 bulan, April dan May, sebelum tiba-tiba (lagi) ada chat yang menayakan ketertarikan gw untuk take part in managing a hospital. And of course I do! gw ga ambil pendidikan MARS tanpa alasan kan. :)
And that is my current situation, after a life roller coaster hit me, 3 bulan berlalu dan sekarang gw sedang anxiously menantikan keputusan apakah gw passed the probation atau ga. I sincerely hope I do this time.