Penyakit tak Bergejala

Aduh sebuah cerita.. Mungkin Atuk lelah. :D

Warning : cerita ini memang based on true story tapi dengan tambahan bumbu rempah penikmat. Segala bentuk kesamaan nama, tempat, kejadian hanyalah kebetulan semata dan tanpa maksud untuk menyinggung siapapun. ENJOY!

"Kita putus. Iaia, kayak nya gw cukup yakin untuk ini" Gw kembali berusaha meyakinkan diri gw sendiri. Hubungan selama 22 bulan mulai terasa hambar. Mungkin memang sudah waktunya ini untuk diakhiri.

"Bram, ak mau ngomong donk sama kamu"
Sebuah telepon singkat membuyarkan lamunanku. Segala persiapan menyambut maba terpaksa kutinggalkan. "Kamu dimana?"
"Aku depan office"
Ada yang aneh dengan wajah nya hari ini. Apa karena gw belum kontak seharian? Otak gw mulai berasumsi.

"Bram, aku mau kita udahan aja ya."
"Oke"
Hanya kata oke yang bisa keluar dari gw saat itu. Gw ga bisa menyembunyikan kaget gw waktu itu, ini ga sesuai rencana gw. Seharusnya gw yang bilang itu. Bukan dia.

3 bulan sudah gw jomblo. Cukup lucu mengingat 1 minggu sesudah gw berstatus jomblo, justru Kathrin lah yang ngajak gw balikan. Segala hal mulai dari terbawa emosi hingga menyesal disebutkan nya. Namun gw juga sudah mempersiapkan hal ini. Gw yang juga memang menginginkan ini untuk berakhir.

Tring
"Bro! U tau Kathrin ud jadian lg?"
Chat yang entah dari siapa lagi-lagi mengagetkan gw. Aduh jantung lemah nih gw lama-lama.
"Serius u? Sama siapa?"
Cyut
"Sama si dexter. Masa u beneran lom tau?"
"Yang maba? Beneran gtw bro. Yaud lah. Ud putus juga gw. Hehe biarkan dia bahagia"
Walau kalau bisa jujur, ada sesuatu yang aneh terasa dalam diri gw saat itu.

Selayak nya semua orang yang sudah putus, segala cara gw lakukan. Jaga jarak, nyolot-nyolotan, hingga rasanya hanya tegur sapa yang terjadi antara kita. Namun semakin gw menjauh semakin hati ini meronta.
"Aneh gw sudah menyiapkan diri untuk ini."
Didera segala putus asa, hanya 1 hal yang terpikir oleh gw.
Do things outside the box. Tapi apa? Mudah berkata sulit melakukan.
"Mungkinkah? Haruskah?"

Gw memang ga suka dengan dexter dari awal pertama gw ketemu sama dia, tapi untuk mendekati Kathrin? Rasanya gw akan melewati batas. Tapi itu jalan terakhir yang terpikir oleh gw.
"Well, nothing to lose right?"
Akal sehat gw seperti sudah tertutup oleh rasa. Rasa yang gw sendiri ga bisa jelaskan. Serasa seperti penyakit yang menggerogoti gw.

Gw putuskan untuk mencoba. Sesimple caring dan memberi waktu. Hal paling dicinta oleh kathrin. Dan siapa sangka, "cinta ada di tangan Tuhan" ternyata bisa terbukti. Hanya beberapa hari sesudah gw memulai seolah ada perubahan dalam diri gw. Bukan pemberontakan seperti sebelum nya. Seolah ini adalah terapi, gw tiba-tiba seolah hilang rasa. Kalau sebelum nya gw hanya punya pilihan mencintai atau menjauhi, tiba-tiba gw seperti punya pilihan baru untuk care tanpa ada perasaan. Sedikitpun tak ada.

maap kalau cerita ga seru, namanya juga iseng dan baru nyoba. kalau ga bisa terima karena ceritanya jelek, gw masih punya isi blog yang lain kok. kalo ga suka semua, masih banyak kok blog yang lain. hehehe