someone saw this!

Sunday, February 19, 2017

ga capekah?

mendekati 6 tahun gw ada di Tiongkok, tepat nya di kota Chongqing. banyak yang ga tahu dengan kota ini, sama hal nya dengan banyak nya orang lokal sini yang ga tahu tentang Indonesia. lebih parah nya, mereka kadang menyamakan Indonesia dengan India (karena bahasa)

yup, ini akan menjadi salah satu postingan soal Indonesia, nasionalisme, dan politik. opini ini mungkin tidak popular, gw tidak bermaksud menyinggung siapa-siapa, tapi gw sudah memeringatkan, pilihan di tangan kalian.

sesuai yang gw bilang, sejak 2011 gw disini ada ratusan mungkin ribuan orang yang bertanya soal asal usul gw. salah satu alasan nya jelas karena muka gw yang Cina, tapi bahasa yang Indonesia. tapi hampir setiap kali gw menyebut Indonesia, pilihan yang muncul rata-rata hanya 2, mereka tidak tahu Indonesia itu apa dan dimana, atau mereka akan bertanya ke gw soal peristiwa '98.
yes mereka nanya ke gw soal salah satu peristiwa paling aib dan memalukan bangsa. dan parah nya, itu yang satu-satunya mereka tahu soal Indonesia. mereka bahkan ga tahu soal ibukota Jakarta, dan hanya sebagian yang tahu bali itu bagian dari Indonesia. ini sedih banget loh. don't you think so?

kemudian barusan aja gw nonton siaran TV Aljazeera. kebetulan aja salah satu potongan video nya muncul di homepage Youtube gw, dan karena topik nya terlihat menarik jadi gw nonton. 
isi video nya kali ini tentang pilkada Jakarta dan pluralisme nya. tentu nya bisa ada topik ini karena ada cagub DKI yang "double minoritas". dan ternyata topik ini dianggap menarik oleh TV luar negeri. yang bikin nyesek masalah nya adalah ketika keluar introduction tentang Jakarta. isi nya cuma tentang 2 hal, macet, dan banjir. seolah itu doang yang ada di Jakarta tercinta. dan seperti belum puas menyayat, luka nya ditetesin cuka dengan video intro tentang pak Ahok dan bagaimana rakyat men-demo, setengah anarkis, dan bukan didasari murni agama. 

gw paham sih, kalau ada yang bilang "itu media luar negeri, mereka ga paham", "pak Ahok menyinggung umat Islam", "media memang selalu menggiring opini". tapi itu yang jadi masalah. karena opini diluar pasti terbentuk dari media, dan karena minim media lokal berbahasa Inggris, media luar negeri lah yang akan menggiring opini nya. dan kalau opini nya selalu yang negatif, sesuai judul "ga capekah?".

kita salah satu negara terbesar, garis pantai terpanjang, negara dengan prospek ekonomi 2050 terbesar keempat menurut CNN, makanan instan maupun non-instan terenak di dunia, negara yang sebenarnya punya banyak destinasi wisata, multicultural, multirasial, multilingual. kenapa ga bisa kita mem-blowup hal yang kayak gini. yang baik yang kita tunjukan. demo ga salah, anarkis yang salah. membela agama benar, memaksakan agama salah. gw nulis ini karena gw sayang sama Indonesia. banyak diluar sana yang sudah apatis karena cape, lelah, terbully. gw juga cape, tapi gw ga bisa memalingkan wajah dari Indonesia. gw berharap siapapun yang membaca ini bisa menangkap maksud gw dengan baik dan mari sama-sama kita jadikan Indonesia, negaranya, bahasanya, makanannya, budayanya, orangnya, pemerintahannya, dikenal orang karena hal yang baik dan bukan sekedar image negatif

No comments:

Post a Comment

cerita dari gunung

It's the name of my blog and the reason was very simple as this blog was made during my time in chongqing, the mountain city. But after ...