Jomblo, atau yang lebih sopan disapa single selalu ada dan tersebar di dunia bagian manapun. dan tentunya karena pengaruh budaya dan kebiasaan, keadaan para jomblo akan berbeda. bahkan mungkin antar tiap kota di Indonesia, keadaan setiap jomblo tidak sama. dan mungkin gw ga pernah merasakan keadaan menjadi jomblo di banyak kota. tapi minimal gw pernah merasakan dengan baik rasanya jadi jomblo di Jakarta dan Chongqing. dan menurut gw ga ada yang bisa menyaingi jadi jomblo di Chongqing saat musim liburan seperti sekarang. ini alasan nya.
1. Mandarin pas-pasan
sebagai mahasiswa perantauan, setiap ditanya orang biasa nya gw selalu ga pede sih dengan mandarin gw. walaupun beberapa teman gw bilang mandarin gw cukup oke, tapi menurut gw pribadi mandarin gw cuma pas aja. cuma sekedar bertahan hidup lah. kenapa ini jadi alasan pertama? karena ada alasan lain.
2. "The Great Firewall"
buat yang belum tahu ini apa, intinya Instagram, Facebook, Twitter, dan hampir semua situs luar Tiongkok di blok. inilah salah satu pain in the ass buat semua anak Indonesia. karena sekalipun ada situs yang ga di blok, loading nya bisa nunggu masak rendang. VPN ada yang gratis, tapi tentunya dengan kecepatan yang seadanya. padahal kita terbiasa berkomunikasi pake medsos, apalagi untuk yang jomblo.
3. Individualistis
jujur, gw ga tahu dengan kota-kota lain yang ada di Tiongkok. tapi yang pasti orang di sini termasuk individualis. terkadang menguntungkan, kita bebas melakuin apa aja selama ga ngelanggar hukum, bisa nyoba hal baru tanpa perlu malu, tapi di sisi lain berkenalan dan ngobrol bersama bukan hal yang semudah itu. sebuah salam jarang bisa berlanjut teman kecuali kita punya sesuatu untuk ditawarkan, ajakan makan atau minum misalnya.
4. Selera
sudah minim jalur koneksi, mandarin pas-pas an, cewek lokal susah diajak kerja sama, secara kebetulan gw memang lebih tertarik dengan cewek Indonesia. walaupun harus gw akui gw tertarik dengan etnis Tionghoa dan harus beragama kristen, tapi bukan warga asli Tiongkok juga. dan kalau lu punya selera yang sama dengan gw, maka bersiap lah. saat kita menjadi mahasiswa di negeri orang, kita ga mungkin berharap akan ada ratusan mahasiswa asal Indonesia, ditambah lagi kita milih pacar bukan cabai, kecocokan harus diutamakan, belum tentu pula sang pujaan menyukai kita juga.
ditambah dengan faktor-faktor lain, seperti iklim, suhu udara, kebiasaan orang-orang, terkadang bikin kita makin mudah iri dan ingin. rasanya masih jauh lebih enak untuk single di Jakarta. :D
sudah bergelar MD donk! woooh! mulai stres :D hobby bermimpi, mengunyah dan bulutangkis. :D
someone saw this!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
cerita dari gunung
It's the name of my blog and the reason was very simple as this blog was made during my time in chongqing, the mountain city. But after ...
-
It's the name of my blog and the reason was very simple as this blog was made during my time in chongqing, the mountain city. But after ...
-
bingung juga ya kalau mau bahas soal bokep tanpa kesan mencari view. padahal yang mau gw bahas akan lebih ke arah culture sih. film bokep...
No comments:
Post a Comment